Selamat Datang

Ini adalah Blog mengenai Informasi Olahraga dan Berita terkini. Enjoy!

INDONESIA BERLAGA DI AFF SUZUKI CUP 2014

Apakah timnas Indonesia mampu menjuarai AFF 2014 di Vietnam dan Singapura? Temukan beritanya disini

TEKNIK INDUSTRI

Teknik Industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.

MANCHESTER UNITED

Saya adalah salah satu fans Manchester United. Blog ini juga akan memunculkan berita terkini MU.

PSMS janji bangkit musim depan?

Tentunya persiapan harus kita lakukan mulai sekarang hingga nantinya kita benar-benar siap menjalani kompetisi,” kata Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti kepada wartawan kemarin.

Suporter: Revolusi pengurus PSMS!

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Kegagalan PSMS Medan mencapai Superliga dalam dua musim terakhir membuat masyarakat pecinta Ayam Kinantan gerah. Terutama musim ini, disaat harapan terbuka lebar dengan lolosnya PSMS ke babak delapan besar. Untuk itu, tuntutan merevolusi pengurus kembali menggema.

Salah satu yang gencar bersuara adalah Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan. SMeCK kerap melontarkan tuntutan agar dilakukan perubahan di tubuh pengurus maupun manajemen PSMS. Tentunya individu-individu yang duduk di kursi kepengurusan. “Menurut kami, pengurus sekarang memang harus direvolusi. Manajemen juga harus dari pihak yang paham betul cara memajukan PSMS. Kami tahu ini tak mudah, tapi kami siap bantu,” ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong, kepada Waspada Online tadi malam.

Satu hal yang menjadi catatan adalah menyoal mendatangkan pemasukan bagi PSMS di luar APBD. Tak dipungkiri selama ini PSMS masih sangat bergantung pada anggaran dari pemerintah daerah. “Pengurus dan manajemen yang ada selama ini masih sebatas paham mengurus bola, tapi tidak paham membuat klub bola yang diurus menjadi klub profit. Maka itu mari kita coba sama-sama untuk menjadikan PSMS sebagai klub yang berhasil lepas dari APBD dan bisa untung dari segi pemasukan,” tukasnya.

Yang tentunya juga perlu disorot adalah penggunaan APBD yang tak pernah ada transparansi. Termasuk pemasukan dari penjualan tiket saat PSMS menggelar laga kandang di Stadion Teladan. Wajar saja jika dugaan-dugaan lantas muncul. “Kalau pakai APBD, harusnya ada laporan yang diketahui publik. Jangan sampai ditutupi seolah-olah memang ada yang tidak beres,” lanjut Nata.

Beredar wacana bakal ada perubahan di struktur kepengurusan setelah Walikota Medan Rahudman Harahap duduk di kursi ketua umum. Terutama di posisi-posisi vital seperti Sekretaris Umum, Ketua Harian, dan lainnya.

sumber : waspada online

Eks bintang PSMS diincar Bintang Medan

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Siapa tak kenal Saktiawan Sinaga dan Mahyadi Panggabean. Dua pemain ini merupakan mantan punggawa PSMS, klub kebanggaan kota Medan. Runner-up Liga Indonesia 2007 menjadi kiprah terakhir keduanya bersama Ayam Kinantan. Kini keduanya kembali diisukan kembali ke Medan.

Wacana itu hadir lewat CEO Bintang Medan, Dityo Pramono. Menurutnya Bintang Medan tertarik untuk merekrut kedua pemain tersebut. Kualitas kedua pemain yang kini memperkuat klub Liga Super Indonesia, Semen Padang (Sakti-red) dan Sriwijaya FC (Mahyadi-red) itu menurutnya sangat dibutuhkan Bintang Medan untuk bisa berbicara banyak di kompetisi.

“Kita memang tertarik untuk merekrut kedua pemain itu. Kualitas Sakti dan Mahyadi menjadi pertimbangan kita untuk menariknya ke Medan,” ujar Dityo.

Bintang Medan memang tengah mengincar beberapa nama beken untuk memperbaiki performa tim yang anjlok di putaran pertama. Sebelumnnya striker PSPS Pekan Baru, Herman Dzumafo turut masuk dalam list incaran. Tak terkecuali Donny Fernando Siregar, gelandang PSMS.

Vice President LPI Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol saat dikonfirmasi mengenai kabar ini membenarkannya. Perekrutan beberapa mantan pemain PSMS ini dilakukanagar Bintang Medan mendapat tempat di hati masyarakat Medan.

“Ada beberapa eks pemain PSMS yang saya rekomendasikan. Sakti dan Mahyadi salah satunya. Agar Bintang Medan nantinya dianggap sebagai klub kesayangan di Medan selain PSMS. Apalagi mendatangkan mereka tentunya akan membuat Bintang Medan punya kedaerahan yang kuat,” ujarnya.

Ditambahkan Avian, beberapa nama lain yang diincar diantaranya Jecky Pasarella, Fadly Hariri, Legimin Raharjo, dan Supardi. Nama Affan Lubis dan pemain asing asal Brazil Almiro Valadares juga masuk rekomendasi.

“Saat ini kita tengah jajaki secara intens. Tapi semuanya tergantung keputusan pelatih,” ujar Avian.

sumber : waspada online

Dua mantan PSMS gagal seleksi


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Seleksi pemain Bintang Medan dalam persiapannya menatap putaran kedua Liga Primer Indonesia (LSI) memasuki hari kedua, Rabu. Pelatih Bintang Medan Michael Feichtenbeiner pun mulai melihat gambaran pemain yang akan direkrutnya.

Tiga pemain yang dinyatakan lolos dalam dua hari seleksi di Lapangan Thamrin Graha Metropolitan (TGM) Medan itu adalah Dede Ariandi, Ibrahim, dan Riko. Kepada wartawan, Michael mengatakan ketiga pemain akan menjalani seleksi tahap berikutnya.

Sementara itu, dua mantan pemain PSMS justru gagal memikat perhatian pelatih asal Jerman itu. Kedua pemain yang tidak lulus seleksi itu adalah Azuan Lubis dan Denny Wahyudi. Sebelumnya, Azuan membela PSMS di putaran pertama Divisi Utama 2010/2011 lalu dan Denny merupakan bagian dari skuad musim sebelumnya.

Menurut Michael, dirinya hanya akan memilih pemain-pemain yang benar menonjol dan memiliki kualitas baik. Dengan target memperbaiki posisi klub di klasemen pada putaran kedua nanti membuatnya benar-benar jeli merekrut pemain. Di putaran pertama lalu, Michael hanya menyeleksi pemain asing dan pemain lokal merupakan hasil rekrutan pelatih sebelumnya.

“Kekuatan klub-klub di LPI sama rata. Sekali saja terjungkal, posisi kami bisa melorot jauh. Untuk itu, kami harus mempertahankan konsistensi jika memang ingin berada di posisi yang lebih baik. Tentunya, kami harus punya pemain yang lebih baik di putaran kedua nanti,” ujarnya.

Bagi Michael yang sudah pernah merasakan aroma Bundesliga Jerman itu, sektor belakang menjadi lini yang paling diperhatikan. Pertahanan timnya yang rapuh menjadi salah satu penyebab Bintang Medan terpaku di posisi 13 klasemen sementara.

“Utamanya lini belakang harus kita kuatkan lebih dulu. Untuk itu, harus ada bek-bek tangguh baik pemain lokal maupun asing untuk mendampingi Amine Kamoun,” tandas pria berkacamata itu lagi.

Sumber : waspada online

Menatap musim depan, PSMS wajib mandiri

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Musim 2010/2011 telah berakhir bagi PSMS Medan. Hasilnya berupa kegagalan menembus semifinal yang juga menutup kembali pintu Liga Super Indonesia (LSI) bagi Ayam Kinantan.

PSMS harus kembali berjuang di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional untuk mencari pencapaian yang lebih baik. Skuad dan manajemen 2010/2011 telah dibubarkan. Lalu apa langkah ke depan?

Musim depan masih dengan harapan yang sama. Namun sederet pekerjaan rumah menanti dan menjadi catatan untuk diperbaiki. Tentu jika tak ingin kembali menelan pil pahit kegagalan. PSMS harus kembali hadir dengan tim yang lebih berkualitas, dan manajemen yang lebih baik. Dan semua itu bersumber dari pendanaan yang sehat.

Masalah baru menanti mengingat dana APBD tak lagi diperbolehkan mengalir ke kas PSMS. Peraturan pemerintah terbaru mengharuskan PSMS dan klub-klub sejenisnya di Indonesia mandiri. Ini tentunya menjadi cambuk bagi pengurus PSMS dan manajemen yang terbentuk nantinya untuk lebih serius mencari dana.

Betapa tidak, dalam dua musim terakhir PSMS sangat bergantung pada APBD. Perekrutan pemain mulai dari kontrak sampai pembayaran gaji setiap bulan mutlak bersumber dari APBD.

“Kami harus lebih aktif mencari pendanaan PSMS ke depan. Uang APBD pun sebenarnya tidak cukup untuk mendanai kebutuhan tim selama semusim. Kebutuhan tim mencapai 11 miliar sementara dana APBD yang cair hanya 7 miliar. Kami harapkan Pak Rahudman (Ketum PSMS-red) bisa memecahkan masalah ini,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris.

Dampaknya kebutuhan tim tak terpenuhi. Untuk kostum latihan saja PSMS tak memadai. Belum lagi gaji yang kerap telat dan bonus yang tidak jelas.

“Visi dan misi PSMS harus jelas dulu. Manajemen kita buruk. Kostum latihan, tim medis, bonus pun tak jelas. Ini harus dibenahi kalau memang serius ingin ke Superliga,” ujar Donny Siregar yang menjadi bagian dari skuad PSMS 2010/2011.

Dukungan dari swasta pun sangat diharapkan. Dua musim terakhir pasca tergusur dari Superliga, PSMS kesulitan mendapatkan sponsor. Entah manajemen yang kurang sigap atau memang ketertarikan mendanai PSMS dari para pengusaha Medan berkurang. Hanya bermain di kasta kedua Liga Indonesia sehingga sponsor enggan mendekati kerap menjadi alasan yang dilontarkan saat ditanya lowongnya sponsor.

Bank Sumut sempat hadir menjadi penyelamat di akhir kompetisi lalu dengan ikut mendanai kebutuhan tim. Komitmen kabarnya akan berlanjut hingga musim berikutnya. Namun bank pemerintah daerah Sumut itu tak mungkin menanggung seluruh pembiayaan PSMS.

“Dari sini kita harapkan dukungan pengusaha-pengusaha kota Medan untuk membantu PSMS. Sebagai Walikota, Pak Rahudman (Harahap-red) mungkin bisa merangkulnya,” ujar Idris.