Pasalnya, PSMS sudah kedatangan tiga legiun asing. Dua nama yang sebelumnya disebut akan direkrut akhirnya muncul juga, yakni Ikfepua Osas Marvellous Saha dan Stephen Nagbe Mennoh bersama Patricio ‘Pato’ Jimenez. Tidak hanya itu, Haryadi Sanusi (Gresik United) dan Yoseph Ostanika (Bintang Medan) turut mencoba peruntungannya.
Dari legiun asing, Saha dan Pato bukan nama yang asing bagi PSMS. Saha adalah ujung tombak PSMS saat mengarungi Divisi Utama 2009/2010, sedangkan Pato berbaju hijau-hijau PSMS di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Berbeda dengan Saha dan Mennoh yang memang direkomendasikan pengurus, Pato ikut seleksi karena informasi suporter.
“Saya tahu PSMS punya target di level tertinggi. Selain itu, saya juga punya hubungan erat dengan suporter di sini. Saya selalu kontak dengan mereka yang juga minta saya kembali memperkuat PSMS. Proses kelahiran anak kedua saya juga di Medan. Jadi saya merasa dekat dengan Medan. Karena itu, saya ingin membawa PSMS berprestasi,” ujar Pato.
Soal melewati proses seleksi, Pato tak mempermasalahkannya. Dengan sportif, Pato mengatakan dirinya harus unjuk kemampuan terbaiknya dalam seleksi guna mendapat perhatian pelatih.
“Ini lebih fair, jadi pelatih bisa tentukan pemain yang terbaik untuk tim. Tapi saya tetap berharap banyak bisa memperkuat PSMS kembali,” tukasnya.
Pemain yang sebelumnya memperkuat PSIS Semarang itu tak memungkiri sebenarnya masih ingin berada di Semarang. Namun keputusan merger PSIS dan Semarang United membuat mayoritas pemain harus angkat koper.
“Sebetulnya saya masih ingin bertahan, tapi mereka (PSIS) merger dengan Semarang United sehingga banyak pemain yang harus hengkang,” lanjut Pato yang juga fasih berbahasa Indonesia.
Dengan kedatangan lima pemain baru, total 24 pemain yang mengikuti seleksi di Stadion Kebun Bunga. Meski begitu, seleksi belum juga dipimpin calon pelatih kepala PSMS, Abdul Rahman Gurning. Alhasil, seleksi masih ditangani Suharto dan Roekinoy.Sumber: waspadaonline
0 komentar:
Posting Komentar
your comment