Selamat Datang

Ini adalah Blog mengenai Informasi Olahraga dan Berita terkini. Enjoy!

INDONESIA BERLAGA DI AFF SUZUKI CUP 2014

Apakah timnas Indonesia mampu menjuarai AFF 2014 di Vietnam dan Singapura? Temukan beritanya disini

TEKNIK INDUSTRI

Teknik Industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.

MANCHESTER UNITED

Saya adalah salah satu fans Manchester United. Blog ini juga akan memunculkan berita terkini MU.

PSMS janji bangkit musim depan?

Tentunya persiapan harus kita lakukan mulai sekarang hingga nantinya kita benar-benar siap menjalani kompetisi,” kata Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti kepada wartawan kemarin.

Kota Padangsidimpuan

Kota Padang Sidempuan adalah sebuah kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Kota Padang Sidempuan terkenal dengan sebutan kota salak karena banyaknya kebun salak di sana, terutama pada kawasan di kaki Gunung Lubukraya.

Sejarah

Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu" (padang=hamparan luas, na=di, dan dimpu=tinggi) yang berarti "hamparan rumput yang luas yang berada di temapat yang tinggi." pada zaman dahulu daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedangan ikan dan garam dari Sibolga -Padang Sidempuan-Panyabungan, Padang Bolak (paluta)- Padang Sidempuan-Sibolga.
Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota. Kota ini dibangun pertama kali sebagai benteng pada 1821 oleh pasukan Paderi yang dipimpin oleh Tuanku Imam Lelo. Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar. Sisa-sisa benteng peninggalan Perang Paderi saat ini masih ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan baik. Dan pengaruh pasukan Paderi ini berdampak pada agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini beragama Islam.
Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padang Sidempuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Peninggalan bangunan Belanda disana masih dapat dijumpai berupa kantor pos polisi pusat kota padangsidimpuan. Sehingga tidak heran, kalau ingin melihat sejarah kota Padang Sidempuan, tersimpan foto-foto zaman dahulu kota Padang Sidempuan di sebuah museum di kota Leiden, Belanda.

Pemerintahan

Sebelumnya Padang Sidempuan merupakan Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1982. Kemudian sejak tanggal 21 Juni 2001, berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2001, Kota Padang Sidempuan ditetapkan sebagai Daerah Otonom dan merupakan hasil penggabungan dari Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua, Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru, dan Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.


 Logo Kota Padangsidempuan
Motto: Salumpat Saindege
(Selangkah Seirama, Seia Sekata)


Letak Geografis

Secara geografis, kota Padang Sidempuan secara keseluruhan dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang dulunya merupakan kabupaten induknya. Kota ini merupakan persimpangan jalur darat untuk menuju kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatera barat) di jalur lintas barat Sumatera.
Topografi wilayahnya yang berupa lembah yang dikelilingi oleh bukit barisan, sehingga kalau dilihat dari jauh, wilayah kota Padang Sidempuan tak ubahnya seperti cekungan yang meyerupai danau. Puncak tertinggi dari bukit dan gunung yang mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya dan Bukit (Tor) Sanggarudang yang terletak berdampingan disebelah utara kota. Salah satu puncak Bukit yang terkenal di kota padang Sidempuan yaitu Bukit (Tor) Simarsayang. Juga terdapat banyak sungai yang melintasi kota ini, antara lain sungai Batang Ayumi dan Aek Sibontar.

Negara

Indonesia
Provinsi

Sumatera Utara
Pemerintahan
 - Walikota

Drs. H. Zulkarnaen Nasution, M.M.
 - DAU

Rp. 308.201.364.000,- [1]
Luas
 - Total

114,65 km2
Populasi (2010)
 - Total

201.000
 Kepadatan

1.753,2/km²
Kecamatan

6
Kelurahan

79
Zona waktu

WIB (UTC+7)
Kode area telepon

+62 634

Perekonomian

Penghasilan masyarakat Padang Sidempuan sebagian besar bertani. meliputi persawahan dan perkebunan. produksi perkebunan yang utama adalah salak, karet, kopi, kelapa, kakao, cengkeh, kemiri dan kulit manis.

Sarana dan Prasarana

Tepat di pusat kota, terdapat alun-alun yang disebut dengan Alaman Bolak (Halaman Luas), Plaza Anugrah dan Masjid Raya. Kota ini juga memiliki klub sepakbola yang bernama PSKPS (persatuan Sepakbola Kota padang Sidempuan) yang bermarkas di stadion Naposo. Untuk pengelolaan air bersih di Kota Padang Sidempuan dikelola oleh PDAM Kota Padang Sidempuan dengan menggunakan sistem BNA, dengan sumber air bersih dari sumber air permukaan.




PSMS terancam kehilangan Mennoh

















MEDAN - Jenuh dengan ketidakpastian kontrak, Stephen Nagbe Mennoh memutuskan angkat kaki dari PSMS. Hal ini terlihat setelah gelandang asal Liberia itu absen dalam tur ujicoba PSMS ke Bahjambi menghadapi tim Pra PON Sumut.

Lewat pesan singkatnya, Minggu, Mennoh mengisyaratkan tidak akan kembali ke Medan. Sebelumnya, Mennoh sempat mengeluhkan soal kepastian kontrak, apalagi Kartu Izin Urusan Tinggal Sementara (KITAS) miliknya habis pada 17 Oktober ini.

"Lihat ini KITAS saya habis sebentar lagi. Siapa yang bisa menjamin? Bagaimana saya mengurusnya sementara kontrak tak jelas?! Kalau saya ditangkap imigrasi lalu harus membayar denda, siapa bantu?!" tanyanya.

Bakal Asisten Pelatih PSMS, Roekinoy, yang dikonfirmasi mengatakan Mennoh meminta izin ke Jakarta untuk mengurus Kitas. Namun hingga Sabtu kemarin, pemain yang diplot bakal memimpin lini tengah Ayam Kinantan sulit dihubungi.

"Dia (Mennoh) izin mengurus Kitas, kami harapkan setelah itu dirinya kembali ke Medan," papar Roekinoy.

Apalagi, Mennoh bersama pemain lainnya sudah menerima panjar kontrak, meski hitam di atas putih belum dilakukan. Pemain asing seperti Mennoh dibayar Rp10 juta atau sama seperti Osas Saha.

Keengganan Mennoh kembali ke Medan juga diindikasikan klub lamanya, Persipasi Bekasi, masih tertarik untuk menggunakan kemampuannya. Berulang kali, manajemen Persipasi menghubungi Mennoh dan meminta kepastiannya.

"Klub lamanya (Persipasi) masih mau Mennoh. Kalau Mennoh kembali akan langsung dapat jaminan. Di PSMS, dia masih khawatir apalagi hanya panjar Rp10 juta padahal sudah lama ikut seleksi di Medan. Mennoh mengaku panjar itu belum jaminan dan takutnya saat pelatih kepala datang malah nggak dipilih. Mau pindah klub pun sudah tak ada peminat," tutur sumber yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, PSMS kembali memetik hasil positif dalam lanjutan ujicoba pramusimnya di Stadion Mini Pisipera Bah Jambi, Simalungun, Sabtu. PSMS menundukkan Tim Pra PON Sumut 3-0 hasil dua gol Osas Saha dan satu dari Zulkarnain.

sumber : waspada online

Roberto Bianchi bakal latih PSMS?







                 MEDAN - Genap sebulan, pembentukan skuad PSMS, namun belum juga ada sosok pelatih kepala. Pasca membatalkan kerjasama Abdul Rahman Gurning, praktis Ayam Kinantan memulai kembali pencarian calon suksesor.

Titik terang kini muncul. Pelaksana Teknis, Benny Tomasoa yang baru kembali dari Jakarta menghadiri manager meeting memastikan sosok pelatih dari konsorsium. "Saya sudah bertemu konsorsium dan mereka merekomendasikan pelatih. Konsorsium akan hadir Selasa (15/10) dan disitu semuanya akan lebih jelas," ujar Benny, hari ini.

Namun soal nama, Benny tidak bisa disebutkan secara pasti. "Dia biasa dipanggil Beto. Nama aslinya saya kurang tahu," ujarnya.

Merujuk nama Beto yang dilontarkan Benny hampir dipastikan mengarah ke Roberto Bianchi, eks pelatih Batavia Union. Pelatih asal Brazil itu akrab disapa Beto. " Ya mungkin juga nama yang kalian maksud," ujarnya saat wartawan menyebutkan Roberto Bianchi.

Menilik kapasitas Beto bisa dibilang cukup mumpuni. Ia mampu membawa Batavia Union bersaing di papan atas klasemen. Finish di posisi enam tentu prestasi yang lumayan baik.
​ Selain itu tentunya ia sudah memenuhi persyaratan lisensi minimal A AFC. Beto sudah engantongi sertifikat UEFA PRO. Beto juga tak kalah soal pengalamannya dengan rekam jejak di beberapa klub internasional seperti Zamora FC, Ciuded de Muscia, Mato Grosso de Sul, Bullense, dan Beijing Guoan FC.

Kedatangan calon pelatih dari konsorsium itu dibarengi dengan sinyalemen bakal hadirnya lima pemain baru. Ini sudah menjadi kebiasaan dimana pelatih selalu punya pemain yang direkomendasikannya.

Menanggapi hal ini, bakal Asisten Pelatih PSMS, Roekinoy menyambut positif. "Katanya pelatih baru nanti akan bawa lima pemain. Ya tidak masalah. Tapi akan dilihat juga kemampuannya," kata Roekinoy.

Apalagi PSMS memang membutuhkan tambahan pemain. Total skuad PSMS (masih seleksi-red)berjumlah 20 orang. Belum termasuk Jecky Pasarella dan Alamsyah Nasution yang bergabung belakangan.  Kompetisi dengan jadwal padat tak ayal mengharuskan PSMS melakukan sistem rotasi pemain.

Sumber: waspada online

Sakti kecewa terhadap PSMS



















MEDAN - Sejak lama para pecinta PSMS Medan mendengungkan nama Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean maupun Legimin Raharjo masuk dalam deretan skuad musim depan. Apalagi kesempatan berlaga di Liga Super Indonesia, harusnya membuat PSMS mencari pemain-pemain berkualitas. Namun, PSMS justru mengacuhkan putra daerahnya.

Tak ayal hal ini mengecewakan Sakti. Pascahengkang dari Semen Padang, ia mengharapkan panggilan dari klub yang membesarkannya itu. Namun PSMS tak kunjung menghubunginya hingga akhirnya memilih Mitra Kukar sebagai pelabuhan berikutnya setelah memutuskan mundur dari Arema Indonesia.

“Arema bermasalah jadi saya putuskan tidak jadi ke sana. Sekarang saya di Mitra Kukar,” ujar Sakti.

Padahal tak dipungkiri Sakti, ia akan memprioritaskan PSMS di atas klub-klub peminatnya. Namun tak ada sinyal dari Pengurus PSMS untuk menariknya kembali ke Medan.

“Habisnya PSMS yang tidak mau, apalagi Idris, masak putra daerah yang bermarga tidak dia panggil. Saya tidak dihubungi sama sekali untuk kembali membela PSMS padahal itu prioritas saya jika memang dipanggil,” beber pemain kelahiran 1982 ini.

Ya, sepeninggal membawa PSMS masuk final Divisi Utama 2007 lalu, Saktiawan memang lebih banyak melanglang buana ke berbagai tim elit. Mulai Persik Kediri, Semen Padang hingga kini telah resmi gabung Mitra Kukar.

Kekecewaan Sakti cukup beralasan. Apalagi justru daerah lain yang mau menghargainya. “Yang jelas saya merasa lebih dihargai di daerah lain daripada di daerah sendiri. Itu membuat saya dan mungkin beberapa pemain asli putra daerah lainnya sedih,” lanjutnya.

Begitupun kekecewaannya tak lantas menutupi rasa cintanya yang besar kepada klub berlambang daun tembakau itu. Ia tetap mendoakan PSMS untuk bisa berhasil di Liga Super nanti.

“Ya semoga sukses sajalah untuk PSMS tim tercinta. Sampai jumpa di Liga Super,” ujarnya.

sumber : waspada online

Hasil Verifikasi AFC: Stadion Teladan Lulus Bersyarat



Hasil Verifikasi AFC: Stadion Teladan Lulus Bersyarat
net
Stadion Teladan Medan

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Setelah tertunda dua hari, utusan Asia Football Confederation (AFC) akhirnya melakukan verifikasi faktual terhadap Stadion Teladan Medan, Jumat (30/9/2011).

Verifikasi AFC dilakukan karena Stadion Teladan akan dijadikan homebase kandang bagi tim PSMS Medan, yang mendapat “tiket gratis” dari PSSI untuk ikut dalam Liga Super Indonesia musim ini.

Dalam verifikasi yang dilakukan oleh utusan AFC itu, mereka "menguliti" habis stadion tua tersebut. Nyaris seluruh fasilitas yang menjadi syarat dasar kelayakan AFC tidak dapat dipenuhi. Poin yang menguntungkan PSMS, walau jauh dari level standar, fasilitas-fasilitas itu sudah ada. Bukan tidak ada sama sekali.

Hal ini pulalah yang membuat AFC memberikan keputusan melegakan, Stadion Teladan lolos dengan syarat. Artinya, masih bisa digunakan untuk pertandingan liga, namun manajemen PSMS harus memberikan laporan perbaikan paling lambat pertengahan bulan mendatang.

Dengan kata lain, walau dinyatakan lolos, Stadion Teladan tetap perlu dirombak habis.

SUMBER : Tribunnews.com